Allahu Akbar! Betapa hebatnya perasaan ini
jika kita menyadarinya.
Ketika Anda hendak salat, lalu teringat
bahwa orang terkasih Anda Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam,
Nabi Anda Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam,
dahulu beliau juga melakukan salat ini.
Ketika Anda hendak puasa,
lalu teringat bahwa Nabi Anda Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam
dahulu juga melakukan puasa ini.
Ketika Anda hendak membaca al-Quran,
lalu teringat bahwa Nabi Anda Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam
dahulu juga membaca al-Quran ini.
Demi Allah! Jika kita menghadirkan perasaan ini
disertai kecintaan kita kepada Tuhan kita
dan kepada Rasul kita Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam,
niscaya ibadah ini akan lebih kita cintai
daripada perbendaharaan dunia.
Telah berlalu sabda Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam
“Tiga perkara jika terdapat dalam diri seseorang,
niscaya dia akan mendapatkan manisnya iman, …
(salah satunya) ketika Allah dan Rasul-Nya
lebih dia cintai daripada selain keduanya.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
====
اللهُ أَكْبَرُ! مَا أَعْظَمَهُ مِنْ شُعُورٍ
لَوْ تَنَبَّهْنَا لَهُ
إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تُصَلِّيَ فَتَذَكَّرْ
أَنَّ حَبِيبَكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَنَبِيَّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يُصَلِّي هَذِهِ الصَّلَاةَ
إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَصُومَ
فَتَذَكَّرْ أَنَّ نَبِيَّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يَصُومُ هَذَا الصَّوْمَ
إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَقْرَأَ الْقُرْآنَ
فَتَذَكَّرْ أَنَّ نَبِيَّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
وَاللهِ لَوِ اسْتَشْعَرْنَا هَذَا
مَعَ حُبِّنَا لِرَبِّنَا
وَحُبِّنَا لِرَسُولِنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَكَانَتِ الْعِبَادَةُ أَحَبَّ إِلَيْنَا
مِنْ كُنُوزِ الدُّنْيَا
وَقَدْ تَقَدَّمَ قَوْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ
وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الإِيْمَانِ
أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا